cukuplah sudah Aku terbuai dengan perasaan
terasa sangat fana terombang ambing mengikis jiwa
faktanya adalah Aku yang berdiam diri
hanya sanggup ketika Ia bercerita layaknya insan bersahabat
harapan kini benar telah terhempas jatuh berbarengan kebersamaan batin
melekat tapi bukan kemauan
absahnya dia memang memiliki yang lain
keraguan menjadi tergugu ketika didorong rasa kejelasan
ah . menulis kekesalan ia saja Aku tak bisa
sekarang biarlah tulisan menjadi saksi
biarlah derita ini menjadi pelipur
pesakitan sudut jiwa ini menjadi lara
biarlah Aku berbahagia dengan keheningan
hening dirangkap menjadi sepi..
satu sudut bibir terangkat
mentertawai kondisi tak masuk akal ini.
by muthia hilfah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar