malam ini tiba tiba saja aku teringat seseorang,seseorang
katakan saja bernama Y .
aku ingat ketika aku satu sekolah dengannya namun tidak
saling menyapa,aku hanya mengenalnya di luar sekolah tempat dimana biasanya aku
bermain badminton bersama ayahku,ya ketika aku latihan selalu ada dia yang
membuat sikap ku canggung terhadapnya ..
ketika aku menatapnya sebagai lawan bermain aku merasa
lemas,lemas karena debaran jantung ku yang tak keruan,aku mengaguminya ketika
ia menatapku,sekedar duduk menjatuhkan diri disebelahku karena lelah.
aku terpesona ketika ia menyingkap keringat yang berada di
dahinya dan tak lupa memainkan gagang raketnya itu membuatku jatuh dalam
dunianya.
aku tak tahu apakah dia menyadarinya,aku juga tak mengerti
apakah aku bodoh bersikap seperti itu ketika kami dalam pertandingan dan aku
harus menganggapnya sebagai lawan.
aku ingin sekali melonjak girang ketika ia duduk
merenggangkan ototnya lalu menawarkan air mineral terhadapku,jujur saja aku
bukanlah orang yang pendiam,tapi jika dihadapannya aku merasa lidah ini kelu
dan sikapku benar benar canggung,aku benci reaksi tubuhku saat bersamanya.
tak heran ketika sedang membasuh muka aku memekik girang
teringat perlakuannya terhadapku ketika sedang latihan,aku merasa seperti orang
yang tidak waras.
di satu sisi aku sedih karena kita memang tidak pernah
mengenal lebih satu sama lain di luar lapangan,aku hanya diam ketika berada di sekolah tersenyum pun
tidak.
tapi jangan ditanya aku selalu menunggu hari sabtu dan
minggu untuk latihan bersamanya,aku tidak mengerti dengan sikapnya,di lapangan
tempat kami berlatih ia seperti mengenalku sudah lama sikapnya santai sekali
membuatku nyaman namun telak membuat jantungku lebih berdebar dan tentu saja
sesak nafas,aku senang dengan sikapnya saat itu,misal ketika ia menepuk bahuku
pelan sekedar mengingatkanku untuk berkonsentrasi lalu memegang puncak kepalaku
dan sedetik kemudian mengacak acak rambutku,aku dan ia tertawa bersama,ya terkadang
kami sering bersama pula dengan R namun ia lebih suka berbincang dengan
pelatihku.
tentu saja telak manisnya ia dilapangan tetapi sakit ketika
kita sudah di luar lapangan ia seperti acuh tak acuh terhadapku,jikalau ia
memang menganggapku teman,mengapa tidak bersikap seperti teman teman lain ? R
yang laki laki pun disapanya ketika berada di sekolah dan parahnya R satu kelas
denganku sementara aku didiamkan.
ini yang membuaku hancur,aku ingin menangis ketika aku berusaha melambaikan tanganku dan tersenyum padanya dia hanya pura pura tak melihat.
ini yang membuaku hancur,aku ingin menangis ketika aku berusaha melambaikan tanganku dan tersenyum padanya dia hanya pura pura tak melihat.
aku menganggapnya seperti ular yang bisa membolak balik
perasaan ku,tapi aku tak bisa menghentikan debaran jantung ini ketika aku
melihat aktivitasnya yang membuatku terpesona,tawanya ketika bersamaku,senyum
tulusnya,tepukan raket pelan bersamanya ketika aku berhasil memenangkan
pertandingan. aku benci seperti ini !
kujalani hari hari yang begitu banyak liku aneh itu sampai
suatu hari aku sedang beristirahat dengan ia berada disampingku.
aku tersentak dan refleks menahan nafasku dan bola mataku
menciut ketika Y membisikan sesuatu kepadaku.aku berusaha menahan air mataku
yang mulai mengintip di sudut mataku.
"gue mau pindah ke Bali muth .. " katanya
aku membisu beberapa saat dan menghembuskan nafas yang
ditahanku tadi.lalu aku berusaha berbicara dengan nafas tercekat "hmm
kapan ? pelatih juga udah tau ? "aku masih menunduk menahan isakku,sambil
melirik pelatihku,
"udah aku pergi besok .. "jawab Y yang tampak
seperti gumaman kecil.
aku ingin menangis saat itu juga,kenapa ia baru memberitahu
ku sekarang ? apa aku memang minimal bukan teman yang baiknya ? kurasa setiap
latihan aku terus didekatnya tentu saja terkadang bersama R.aku didesak
pertanyaan yang ada di kepalaku dan tanpa pikir panjang aku mengatakan kepada
Y.
"kenapa ? kok gitu sih .. ? "kalimatku terhenti
karena menelan ludah pahit,ternyata tak mudah jika dikatakan dalam nafas
tercekat dan batin seperti ini.
"kenapa ? muth gue udah tau gue bakal pindah,untuk apa
gue ngehindar dari lo selama 5 hari dalam seminggu padahal kita 1 sekolah coba
? " Y menggantungkan kalimatnya.
aku menatapnya heran hanya sedetik kemudian kembali menunduk,ia
memang sering memakai aku-kamu dalam suatu kondisi tertentu.aku bertanya
penasaran.
"kenapa sih Y ?"
"gatau gue juga bingung,gue takut perasaan lo sama gue
tambah jauh seperti perasaan gue .. "Y mengambil nafas,mataku melebar
meski aku masih menunduk dan memainkan jariku di permukaan keramik.aku
memutuskan untuk diam sampai ia sanggup melanjutkan kalimatnya yang terputus.
"gatau lah mungkin gue kepedean,tapi gue merasa gue
takut lo juga punya perasaan sama gue,meski sia sia gue menghindar 5 hari nya
tapi 2 hari dalam seminggu itu gue tetep merasa nyaman sama lo,meski itu cuma
sekedar latihan .."
aku merasakan aliran darahku semakin cepat,aku semakin
menatap dan memainkan bentuk dengan ujung jariku tak keruan karena bingung dan
gelisah.
"muth aku sayang kamu,tapi gue sadar kita ga bisa
bersama,jadi maafin gue ya .."
Y pun menatapku sesaat,tapi aku tak berani mendongak
kemudian ia berlari menuju pelatih.
aku tersentak seakan dadaku membuncah tapi sedetik kemudian
aku berlari menuju toilet dan menangis terisak,aku menyadari ini adalah perpisahan
kemudian aku merasakan sesak luar biasa di dadaku ketika mengingat ingat apa
yang Y ucapkan,aku membencinya ia tidak memberikan aku kesempatan untuk aku
berbicara mengutarakan isi hatiku seperti ia mengutarakannya kepada ku tadi.tapi
aku bersyukur ia memberikan alasan yang cukup layak untuk memberitahu mengapa
ia menghindariku selama 5 hari dalam 1 minggu,dan itu membuatku terharu.
aku muak dengan keadaan ini,aku pernah berandai andai
bersamanya tapi benar kata Y kita tak akan mungkin bersama,aku sudah berbeda
paham dengannya dari segi kepercayaan,lalu dia akan menetap jauh di pulau yang
berkilometer jauhnya dari tempatku sekarang,setelah kupikir matang matang
kurasa aku beruntung karena tak mengenal cinta nya lebih dalam dan ini
memberikan ku keringanan untuk segera melupakannya,aku bersyukur kepada tuhan
telah diperkenalkan dengannya.
meskipun kita saling mengagumi dan menyukai satu sama lain
kita tak bisa mungkin bersama aku bersyukur bisa tahu orang yang ku sayang
menyayangiku juga.
dan untuknya aku bersyukur pula ia tak mengetahui
perasaanku,karena berbagai kemungkinan akan terjadi jika ia tahu bahwa perasaan
ku sama dengannya.
cinta ini memang harus segera di patahkan sebelum merambat
kembali.
terimakasih telah mencintaiku entah sejak kapan aku tak
tahu,tapi terimakasih Y..
aku sudah melupakan mu sekarang.
dan saat ia mengatakan hal itu terhadapku dahulu itu memang
sebuah perpisahan.aku tak pernah menemukannya saat latihan lagi dan pasti juga
tak menemukannya di sekolah,aku tak berusaha menjadi pemurung.
sampai aku berhenti bermain badminton karena aku tak punya
teman latihan lagi tepatnya semangatku karena teman dekatku yang bernama R juga
dipanggil tuhan karena kecelakaan,hal hal itu terlalu menyakitkan ketika
terbesit dalam pikiran ketika aku sedang bermain badminton,aku juga memutuskan
untuk berjilbab menjadi lebih baik dimana tuhan meski terkadang aku rindu
bermain badminton ..
aku masih menunggu takdir yang mungkin datang setelah
bertahun tahun sejak perpisahan itu aku bisa bertemu dengannya lagi,bermain
badminton kembali,dan aku dan Y bersama sama menjenguk makam temanku R
memanjatkan do'a kepada pencipta untuk teman ku terkasih,dan oh aku bisa
menerima Y sebagai kakaku yang tetap aku sayangi karena aku memang lebih muda
darinya beberapa bulan ..
siapa yang tahu takdir tuhan ?
sekali lagi terimakasih untuk yang kemarin kemarin Y,aku
telah belajar mencintai seseorang dengan baik ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar