Kekaguman



Rasa  kagum.
Masih menjadi rahasia yang terjaga dalam benak suci
Sekeping hati menemukan serpihan asa
Perasaan ini dengan liar mendiami tahta ketetapan hati
Penantian ini hanya ilusi bagiku
Ia seperti tak terjamah karena jarak yang dekat
Inti dari praduga adalah jawaban
Tak ubahnya aku yang terus diam,berharap,mengagumi
Tanpa pernah mengecap manja dalam pusaran bait kasih “cinta”
Kenapa?
Aku terlalu jatuh.
Kepada seorang teman dekat yang seharusnya tak ada kalimat itu
“cinta”
Asumsi persahabatan sejak bersama sama belajar berjalan
Menjadi hal “haram” untuk mengembangkan rasa itu.
Sekarang aku seperti pesakitan yang menahan penat rasa ini

Hari ini malam
Malam membuat aku memahat rindu
Mengingat kenangan “kita”
Tidak mungkin. Sekarang kau berubah.
Untuk apalagi aku mengambil-alih “raga” atas dirimu?
Kau sudah mempunyai insan
Yang kau-cintai-katanya
Sementara Aku meresap kepekatan sendirian
 

by muthia hilfah

Tidak ada komentar:

Semoga kita kuat dan mampu

Tak ada cara yang lebih sempurna dari menerima rasa sakit itu sendiri. Seperti ketika kamu jatuh karena gravitasi, biarkan saja jatuh. Jik...