dari sebuah kalimat "hidup adalah roda kehidupan"

sebuah pepatah mengatakan hidup adalah sebuah roda kehidupan, selalu berputar, terkadang di atas terkadang di bawah. menyajikan sebuah memori atau kenangan terkadang istimewa manis dirasa dan luar biasa pahit di kecap.
tapi sifat manusia kebanyakan memang terlalu terbawa dalam kesulitan, terkadang yang paling diingat itu kenangan pahit sementara kenangan manis sulit dirasakan ketika roda tersebut dibawah. ketika roda tersebut tertusuk kerikil bahkan paku yang kalian bisa memanggilnya dengan "masalah".
hidup adalah "masalah", silih berganti berdatangan tak sabar menunggu solusi dari kita untuk menyelesaikannya, dan saya selalu percaya kepada Tuhan bahwa Ia tidak akan menguji makhluknya diluar kemampuan insan tersebut, seperti dalam firman Allah Swt. pada potongan ayat Al-Baqarah ayat 2 : لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا  ,  Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...

akhir-akhir ini saya terasa ditarik kepada kenyataan bahwa segalanya tidak lagi sama seperti dahulu, rutinitas nyaman yang selalu saya rasakan, tanpa adanya rasa kesulitan dan kehampaan.
saya sekarang adalah perempuan yang berusia 18 tahun, yang dituntut untuk berpikir dengan segala kondisi dan keadaan yang memaksa saya untuk berubah,
terlebih perihal memberi dan diberi, bukan soal orangtua yang memang berkewajiban untuk memberikan anaknya nafkah dan kehidupan yang layak - bukan. tapi, keadaan berubah. adik-adik saya sudah makin besar, kebutuhan hidup yang sangat terasa, dan ayah saya yang memang berpenghasilan apa adanya. tentu saja rasa syukur selalu diucapkan atas pemberian rizekinya di dalam setiap do'a saya, sekarang ini, saya membiasakan diri dengan bersyukur atas pemberiannya sebelum meminta kepada sang pencipta pada do'a saya, katanya sih itu bisa meningkatkan rasa bahagia kita dalam hidup? wallahualam :)
kembali kepada topik, masalahnya adalah saya seakan mengalami krisis hidup. aduh bukan mid life krisis (krisis paruh baya) ya, usia saya masih 18 tahun! and i;m still young!
seperti ada suatu goncangan jiwa untuk memilih ke depan, mau sukses tidak? mau begini terus?
seperti itulah suara hati saya. bertolak dari keadaan keluarga yang memang berbeda, saya merasa tidak tahu diri jika bersikap apatis kepada mereka, atau beriskap tahu tapi tidak mau repot mengambil sikap berempati. tidak! saya tidak mau!
saya sudah mengurangi kadar "meminta" saya, meski harus susah payah hidup di asrama kampus tetapi saya menikmati kesederhanaan bersama teman-teman. dan sekarang asumsi yang berputar dikepala saya adalah bagaimana "memberi" mereka?
sedangkan saya memiliki ratusan impian yang saya tulis di dinding saya!
mustahil jika impian itu hanya coretan tanpa melalukan usaha untuk memulainya,

itulah dilema yang saya rasakan, mungkin itulah proses "menemukan jati diri"
ingin rasanya saya melihat orangtua saya tinggal diam dirumah, dan saya yang membiayai kehidupan keluarga saya....saya selalu berdoa agar diberi kekuatan untuk kehidupan yang kadang diatas kadang dibawah ini. sehingga saya bisa menjadi sukses menurut versi saya.

dan saya selalu teringat perkataan sahabat saya bahwa inilah garis kehidupan yang telah Tuhan berikan, jalani dan syukuri serta berbaik sangka. jangan pernah berhenti berusaha karena semua akan indah pada waktunya!

terimakasih kepada Allah Swt. yang selalu saya jadikan sandaran dan setia mendengarkan keluh kesah saya, dan lewat perantara sahabat saya yang selalu bertutur kata lembut memberikan saya semangat bahwa menangis tidak akan menutupi masalah :)

Tidak ada komentar:

Semoga kita kuat dan mampu

Tak ada cara yang lebih sempurna dari menerima rasa sakit itu sendiri. Seperti ketika kamu jatuh karena gravitasi, biarkan saja jatuh. Jik...