Ngajar Teater di SD ??? (First Day)

Foto Suciati Nur Apriyanti.
assalamualaikum. hai.
mau sedikit sharing tentang pengalaman ngajar Teater di SD. awalnya ngajar teater sih karena disuruh sama kakak tingkat, kebetulan beliau melanjutkan S2. jadi dilempar deh ke saya. Alhamdulillah uang untuk makan bakso mah ada hehehe (saya baru tahu di gaji setelah 2 minggu ngajar)
DAY-1
waktu itu saya bersama Diki. saya pikir, masa sih saya punya hobi cuma buat sendiri aja? toh, ngajar di SD juga buat latihan, buat belajar. berangkatlah kami. dengan insya Allah lillahita'ala.
Diki     : "te (nama panggilan akrab) bawa tali atau rantai nggak?"
Mute   : "hah? buat apa?"
posisi udah di sekolah SD gitu. wah ketika saya masuk ke SD. ternyata saya mengajar di sekolah swasta yang bergengsi, karena posisi sudah pada pulang dan hanya kegiatan ekstrakuler saja, banyak mobil pabalatak (re : berantakan)  menjemput murid-murid berseragam bebas. wih ternyata saya ngajar di tempat elit, pikir saya waktu itu.
Diki   : "ah liat aja nanti buat apa itu tali atau rantai"
saya ngangguk-ngangguk aja, udah biasa kok punya temen pikirannya absurd (re : di luar nalar)
setelah bertemu Ibu Yanti (pembina ekskul) saya dipersilahkan masuk ruangan. tiba-tiba....
anak-anak : "ibuuuuu... ibuuuuu... bapak..bapak"
namanya juga anak-anak pasti gelendotan. diki banyak mengambil alih. sementara saya masih membaca keadaan.
berisik.
anak gendut : "Ibu!!! da aku mah maunya sama bapak yang ganteng!!!"
(lah dia lagi S2)
anak item manis berbisik : "ibu...... sini duduk deket aku"
anak centil  berteriak  : "ibuuu!!! nggakboleh duduk sama Aku !!!!"
kepala saya mulai berdenyut.
ibu guru cantik : "dengerin kak Diki ya"
mereka cembetut.
anak gendut    : "ibu mah nggak asyik, nggak nurutin mau aku kayak bapak ganteng" (lhaaaa?? salah gue)
aku cuma tersenyum ramah.
Diki mulai me'review pelajaran kemudian mempraktekkannya.
materi yang kami berikan hari itu mengenai olah-olahan (?) hehe seperti.
1. Olah Vokal   : A-I-U-E-O
    - anak disuruh menarik nafas kemudian menghembuskan perlahan. 
     -menarik nafas kemudian mengeluarkan vokal A semampunya
     - diulang 3 kali. yakni A suara biasa, A suara perut, dan A suara tenggorokan (keluar dari tenggorokkan)
     -kemudian berlanjut ke huruf vokal lain.

tidak. semua tidak berjalan lancar, mereka bosan. berisik lagi. kadang ada yang marah dan sentimentil tiba-tiba. mengacak-acak rambut sendiri, ada yang diam membisu tak melakukan apa-apa, ada yang berbisik mengumpat temannya. Aku menyerah pada hari itu. 
anak-anak mengerti pada teori tapi tidak pernah lama ketika praktek, maklum seharian mereka belajar dan menganggap ekstrakulikuler tempat mereka menyalurkan hobi (re:bersenang-senang)

Diki               : "coba apa aja yang dipelajari?"
anak-anak      : "olah vokal, olah mimik, olah tubuh, olah rasa" (bersahutan)
Diki               : "nah pintar sekarang kita ke olah mimik"
anak gendut : "nggak mau ah capeeek!!!" (yang lain bersahutan sama)
Anak pendiam : "ibu sudah dijemput"

alhamdulillah....... kenapa waktu terasa lama ya?

diki menyerah. Aku apalagi. kami menutup pelajaran, hari pertama hanya itu saja. olah vokal dan rengekan manja. Aku merasa lelah sekali, sesekali menghela nafas. kami berjalan menuju parkiran.
Mute        : "Aku paham kenapa harus bawa tali rapia atau rantai"
Diki tertawa.
Aku ikut tertawa.
aku tahu itu hanya guyonan saja dari kami yang belum tahu mengatasi anak-anak. hari pertama Aku tidak tahu nama-nama mereka jadi Aku juluki saja hehehe. maaf ya anak-anakku, sayang.
Diki          : "baru paham. kalo nggak sabar-sabar iman mah"
Mute        : "seru. aku punya ide buat minggu depan, biar anak-anak nggak berisik lagi"
Diki         : "silahhkan....."

kami pulang. Day-1. failed teaching. :(
tapi ini menjadi motivasi, Aku ingin bisa mengkondisikan mereka, Aku ingin mengikuti keinginan mereka untuk belajar dengan hati yang riang. lihat saja minggu depan, anak-anak! hehehe :)
    
     

Tidak ada komentar:

Semoga kita kuat dan mampu

Tak ada cara yang lebih sempurna dari menerima rasa sakit itu sendiri. Seperti ketika kamu jatuh karena gravitasi, biarkan saja jatuh. Jik...