Semoga kita kuat dan mampu


Tak ada cara yang lebih sempurna dari menerima rasa sakit itu sendiri.
Seperti ketika kamu jatuh karena gravitasi, biarkan saja jatuh. Jika ditahan terus, itu akan menjadi menyakitkan dan tak masuk akal.

Pikiran itu sifatnya sementara, begitupun perasaan emosional yang hanyalah fatamorgana, kamu bisa memilih menjadi cerdas untuk mengatasi rasa kecewa.

Bagimu - yang rasional. Pasti pertanyaan berputar dikepalamu, yakan?
Mencari akar permasalahan sehingga terus menggerogoti pikiran bahkan berpengaruh pada kesehatan fisikmu.
Ayolah, kita terima rasa sakit.
Toh, tidak semua pertanyaan di dunia ada jawabannya kan?

biarkan yang ingin pergi, itu pergi.
Biarkan yang ingin di sisi tetap di sisi.

Kamu tidak membuat kesalahan apapun, mengapa kamu menyiksa diri dengan rasa kecewa?

Semoga kita kuat dan mampu. Perempuan selalu lebih kuat dari kemampuan manusia normal.
Mentruasi, melahirkan, mencari nafkah, membersihkan rumah, termasuk disakiti oleh makhluk kan ?

Percayalah, Tuhan tak pernah tidur. Ia memiliki skenario yang pantas yang dibutuhkan olehmu.

Kamuflase

20 februari 2020.

Tanggal yang begitu cantik, sempat terlintas pada tanggal itu aku akan melepas rindu. Mendengar tawa renyahmu. Lalu kita menonton film yang kita suka. Berjalan di dinginnya malam langit kota, lalu kembali berpisah di stasiun untuk pertemuan selanjutnya.

Aku sudah tidak tahan, aku kira sikapmu yang dingin bentuk rindu yang tak bisa ditemui karena kesibukan. Maka kuputuskan, Aku yang datang ke kotamu.
Membuat rencana di sempitnya waktu.
Katamu, jika Aku sabar - akan dibayar oleh keinginan bersama dan komitmen kita kala itu.
Tentu kamu tidak akan marah kan Aku datang diam-diam?

Aku sampai dikotamu.

Namun, sayang.
Ternyata penolakan yang kuterima.

Aku menelan ludah pahit. Beribu pertanyaan mengusik benakku.
Mengapa?

Lalu rentetan penjelasan darimu bagai menusuk hatiku ketika pesan itu masuk aplikasi chatting...

Aku ingin tetap bertemu. Sekalian agar semua jelas. Kubuang jauh ekspektasi indah di awal. Aku sudah siap dengan berbagai kemungkinan. Tapi - Aku ingin tetap mendapati dirimu disana dan kembali seperti dulu. Harap itu masih ada.

Kamu tersenyum saat bertemu, tapi duduk kita berjauhan.
Bercerita seperti biasa.
Tapi tidak kunikmati seperti biasa, kerongkongan kering meski jeruk dingin terus terusan kutenggak. Pertemuan ini harus ada kepastian. Perkara melangkah atau berhenti.

Kamu bilang biarkan seperti ini dengan sikapmu yang datang dan pergi, tapi Aku tidak bisa. Aku punya kehidupan juga.

Sayang, Aku tidak melihat dirimu malam itu. Tidak kudapati dirimu yang santun dan penuh kehangatan.
Kepura-puraan jelas dimatamu.
Tutur kata yang selalu kamu jaga dengan baik - diganti dengan tiap kata yang menusuk sembilu.
Kuakui - Aku seperti pengemis karena tak percaya yang dihadapanku adalah dirimu.

Kamu tawarkan pilihan yang tak bisa kupilih.

Kamu menuntut apa yang tidak bisa Aku penuhi.

Bahkan - kamu sebutkan beberapa keinginan yang ingin kamu capai sendiri di masa depan - kusimak - tapi tak terdengar nama diriku dalam rencanamu.

Perdebatan kelakar yang biasa kita isi dengan tawa - sekarang didominasi olehmu yang keras kepala.

Aku tidak pernah tahu, berbicara dengan mu sangat melelahkan sekarang.

Aku tidak pernah tau, ternyata kamu menyerah ketika kamu sedang banyak kesempatan dan kekuatan dalam pencapaian sementara aku sedang dalam kepayahan.

Aku tidak pernah tahu, ternyata selama ini Aku hanya seorang diri menyiram dan merawat  - sementara kamu diam - diam memiliki bom waktu untuk menginjak dan menghancurkannya.

Aku tidak pernah tahu - sebegitu mudahnya seseorang memudarkan (atau tiba-tiba pudar) dengan segala kenangan, perjuangan dan rintangan sampai jatuh bangun bersama dengan orang (manusia) yang menemani dan mendukungnya dari keadaan terpuruk dan dihina.

Aku tidak pernah tahu... Ternyata Aku dibiarkan pergi ke stasiun sendiri.

Aku tidak pernah tahu..
Laki laki begitu pandai berkamuflase.

Cinta adalah tanggungjawab

Memaknai cinta tidak begitu rumit menurut saya :
Cinta adalah tanggungjawab besar.
Ia bertanggungjawab pada hati yang telah dibuat jatuh, karena bukan lagi soal sendiri.
Tapi ada hati yang dijaga. Dalam konsep yang terpatri pada sanubari : saya mencintai dirinya.

Oh belum berhenti pada konsep tersebut. Tapi diiringi dengan berbagai proses saling menghargai. Dimana setiap waktu terasa saling berbagi kasih sayang. Dengan jarak maupun tidak dengan jarak.
Mengisi emosional pada tiap individu. Menyembuhkan rutinitas belenggu dan menyadari bahwa ada seseorang yang ada dalam rencana hidupmu. Dia yang berperan dan insyaaAllah akan terlibat pada hidupmu.

Mengambil jarak, maupun mempersempit jarak pada hubungan tak akan rumit ketika dijembatani oleh : komunikasi.

Bukankah itu tujuan ketika buat jatuh seseorang? Dan melibatkan cinta pada cerita cerita hidupmu?

Ada hati yang dipertaruhkan kala cinta belum sampai pada mitsaqan galidza. Diam-diam ada gundah yang bertanya kapan sepasang itu menggetarkan arsy. Menyempurnakan tujuan hidup lalu melaksanakan ibadah terlama.

Yang diketahui khalayak, tak baik untuk hati seorang manusia bila di biarkan lama menunggu.


by muthia hilfah

Jarak

perempuan tak dapat berkata-kata dengan baik saat jarak mulai memainkan perannya sebagai pemicu ego.
perempuan layaknya pada umumnya : ingin diperhatikan dan ingin dianggap ada.
sayangnya, hal itu pun yang tak ingin terbersit oleh laki-laki kala rindu menggebu.
kata laki-laki. semakin menghubungi semakin kacau pikirannya.

maka laki-laki memilih untuk menyibukkan dirinya, sementara lagi-lagi perempuan tidak mengerti apa kesalahan dia sampai laki-laki bersikap seolah ia tak berarti.

di ujung sana, ada perempuan yang sabar dan pasrah.
perkara menyerah atau melangkah.
perkara pergi atau perih.


-

kami harus melalui cerita yang lebih panjang.
beberapa bulan lagi ia akan berkuliah dan harus terus berproses, dia harus selesai kuliah dulu.
saat itu saya harus menjalani tes untuk bekerja. belum tahu bagaimana hasilnya - yang penting kerja keras.
tapi kami percaya - nasib akan mulai membaik dan kerja keras akan mulai berbuah.
Dia menemani saya bertarung dan merangkak menuju impian saya. saling mengantar berbagai tempat dengan beberapa peluh di teriknya panas ataupun derasnya hujan.
membantu banyak hal yang tidak bisa saya selesaikan sendiri.
atau sekedar menikmati lembut sikapnya yang menenangkan hati, bahkan tawanya yang terdengar menyenangkan di kehidupan saya.
hingga- belajar mengalahkan ego masing-masing saat pertengkaran harus membuat luka. semua dilalui. semua mampu terlewati. ada banyak sedih. tapi - bahagia harus diraih.

saya barangkali tidak sempurna untuk dia - tapi saya tidak pernah pergi untuk meninggalkan dia.
dari awal - niat dan permintaan itu masih sama.
semoga - baginya saya jugalah yang dia inginkan melanjutkan cerita hingga kami tua atau hingga kami tiada.
seperti - ketika saya menyadari bahwa selama ini saya ingin jatuh hati pada setiap hal yang ada pada dirinya.
saya ingin belajar bagaimana meredakan ego dan menyadari : saya begitu menyayangi dia. saya ingin belajar, setelah berjarak jauh. pulang padanyalah saya kembali merasa utuh.

Semoga kita kuat dan mampu

Tak ada cara yang lebih sempurna dari menerima rasa sakit itu sendiri. Seperti ketika kamu jatuh karena gravitasi, biarkan saja jatuh. Jik...